Teks foto: Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bengkalis, Aready
BENGKALIS - Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bengkalis, Aready, menanggapi adanya pihak-pihak yang saat ini sedang menyentil keterlambatan pembayaran honor-di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan Dana Desa (DD) di Kabupaten Bengkalis.
Terkait isu keterlambatan pembayaran tersebut dengan Kegiatan Hiburan Pemerintah Kabupaten Bengkalis yang diselenggarakan pada malam puncak Hari Jadi Bengkalis ke-512, 31 Agustus 2024 lalu.
Menurut Kepala BPKAD Kabupaten Bengkalis, hal tersebut dilakukan oleh mereka, untuk mengambil keuntungan dan mencari kesalahan dari Pemerintah Bengkalis agar mendapatkan simpati dari Masyarakat.
"Saya rasa ini perlu diklarifikasi. Tidak tepat, jika Pemkab Bengkalis lebih mengutamakan kegiatan yang sifatnya keramaian ketimbang membayar hak pegawai dan honor perangkat desa. Hal ini sangat cenderung tendensius serta menggiring opini yang tidak baik ditengah Masyarakat," ucap Kepala BPKAD Aready, Sabtu 21 September 2024 baru baru ini di kantornya.
Harusnya."kata," Aready, selaku orang yang pernah duduk di tampuk Pimpinan DPRD dan pernah ikut membahas APBD, sudah pasti tahu bagaimana proses penyusunan APBD. "Setiap struktur pendapatan dan belanja serta program dan kegiatan yang ada di dalam APBD, telah melalui tahapan mulai dari tahap perencanaan, penganggaran dan dibahas hingga menjadi APBD, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Aready.
Keterlambatan pembayaran hak pegawai seperti TPP dan hak perangkat desa, bukanlah disebabkan karena Pemkab Bengkalis sengaja atau lebih memprioritaskan kegiatan lain, namun murni karena masih menunggu disalurkannya Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak oleh Pemerintah Pusat ke Kas Daerah.
Selain itu, hal seperti ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Bengkalis, melainkan juga di Kabupaten/Kota lain yang ada di Indonesia. "Sebagaimana diketahui, sumber dana untuk pembayaran hak pegawai, seperti TPP dan hak perangkat desa, itu bersumber dari DBH sesuai jadwal, penyaluran DBH Pajak tersebut, dijadwalkan pada bulan September ini dan itu berlaku untuk seluruh Pemda se-Indonesia," ucapnya.
Untuk mempercepat penyaluran DBH tersebut, ibu Bupati Bengkalis telah berkirim surat ke Kementerian Keuangan RI serta memerintahkan Kepala Bapenda dan Kepala BPKAD untuk segera berkoordinasi ke Kementerian Keuangan.
Kita bercermin pada tahun-tahun sebelumnya, Pemkab Bengkalis tidak pernah menunda hak pegawai atau perangkat desa sekalipun, itu membuktikan dibawah kepemimpinan Kasmarni – Bagus Santoso, hak pegawai dan perangkat desa tetap menjadi salah satu prioritas utama untuk dibayarkan.
"Oleh karena itu, kami berharap kepada seluruh ASN, honorer, perangkat desa serta seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis, diminta agar bersabar serta tidak mudah percaya dengan berita hoax, dan jangan mau di hasut atau disesatkan dengan isu yang menyudutkan Pemda saat ini.
"Insya Allah, September ini jika sudah di transfer oleh Pemerintah Pusat, langsung kita bayarkan. Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis dimanapun berada, agar keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkalis segera stabil," ucapnya.
Masih kata Aready, sebagai bentuk perhatian dan komitmen dari Bupati Bengkalis terhadap kesejahteraan aparatur, TPP yang diberikan kepada ASN di Bengkalis termasuk yang paling besar di dibandingkan Kabupaten/Kota di Riau.
Begitu pula perhatian dan dukungan Pemkab Bengkalis yang dituangkan melalui Program Prioritas KBS kepada kecamatan, kelurahan dan desa dengan memberikan anggaran Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) di setiap kecamatan, kelurahan dan desa setiap tahunnya, ini terus dilaksanakan dan terus dilanjutkan oleh Kepemimpinan Ibu Kasmarni dan Pak Bagus Santoso.
"Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Bengkalis, merupakan salah satu Kabupaten yang tidak pernah mengurangi tenaga Honorer se-Provinsi Riau. Meskipun Kabupaten/Kota lain banyak yang mengurangi, Pemerintah Kabupaten Bengkalis tetap berkomitmen mempertahankan tenaga honorer. "Jelasnya.