Teks foto : Bupati Kabupaten Rokan Hilir H.Bistamam Saat Menghadiri Penutupan Rakor Penghulu 2025.
Rokan Hilir - Bupati Rokan Hilir (Rohil), H. Bistaman, menghadiri acara temu ramah sekaligus menutup secara resmi Rapat Koordinasi (Rakor) Penghulu se-Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2025. Acara yang berlangsung di Gedung Misran Rais, Jl. Utama Bagansiapiapi, Senin malam (22/12/2025) ini, menandai komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat tata kelola kepenghuluan.
Turut hadir dalam acara tersebut, Sekda Rohil Fauzi Efrizal, para Asisten, Staf Ahli, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Bagian, serta Datuk dan Datin Penghulu dari seluruh wilayah Kabupaten Rokan Hilir. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kepenghuluan (PMK) Rohil, Basri, dalam laporannya menyampaikan bahwa Rakor yang dibuka oleh Sekda pada pagi hari berjalan lancar dengan tingkat kehadiran mencapai 98 persen dari total 159 peserta.
“Rakor tahun ini terasa istimewa karena selain agenda rutin, kami juga menyerahkan Peta Batas Wilayah sesuai Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 20 Tahun 2025. Selain itu, kami menghadirkan siraman rohani sebagai aplikasi visi-misi Bupati 2025-2030 guna memperkuat aspek spiritual para aparatur desa,” ujar Basri.Acara juga diisi dengan ceramah agama oleh Dekan Fakultas Syariah UIN Suska Riau, Dr. Maghfirah, yang memberikan pembekalan moral bagi para penghulu dalam menjalankan amanah.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Rohil H. Bistaman didampingi Sekda, dan Kadis PMK menyerahkan secara simbolis Peta Tapal Batas Wilayah Kepenghuluan kepada perwakilan penghulu. Bupati memberikan penghargaan tinggi kepada para Datuk dan Datin Penghulu yang telah menyelesaikan penegasan batas desa/kelurahan.
“Bagi wilayah yang belum menyelesaikan penegasan batas, saya mohon segera dituntaskan sesuai ketentuan yang berlaku. Peta ini adalah instrumen penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan meminimalisir konflik wilayah di masa depan,” tegas Bupati. Dalam Berbagai hal yang hangat, Bupati H. Bistaman merefleksikan perjalanan hidupnya yang dimulai dari seorang pedagang keliling di tahun 1970-an hingga dipercaya memimpin Rokan Hilir. Ia menekankan bahwa jabatan yang ia emban adalah takdir sekaligus amanah untuk membawa perubahan.
“Saya sudah menempuh jalanan dari Pujud, Sinaboi hingga Panipahan sejak tahun 70-an. Menjadi Bupati adalah jalan ibadah bagi saya. Saya mohon didoakan agar tetap istiqomah dan lurus dalam memimpin demi kemajuan masyarakat kita,” ungkapnya. Bupati juga memaparkan rencana strategi meskipun kondisi fiskal daerah sedang mengalami tantangan berat akibat penurunan dana transfer pusat jauh berkurang.
Meskipun kondisi ekonomi sulit dan dana bagi hasil (DBH) sawit menurun drastis, niat baik untuk membangun fasilitas kesehatan yang layak harus tetap kita perjuangkan. Kita harus bahu-membahu memperbaiki Rokan Hilir, mengatasi kemiskinan ekstrem, dan mengelola sumber daya alam kita agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” pungkas Bupati.
Laporan Redaksi Kabar Lintas Riau














