Teks foto : Bupati Labuhanbatu dr.Hj Maya Hasmita : Tekankan Wajib Belajar 13 Tahun Setiap Anak Diseluruh Desa
Labuhanbatu - Bupati Labuhanbatu, dr. Hj. Maya Hasmita, S.p. OG, M.K.M, menekankan kepada seluruh kepala Desa se Kabupaten Labuhanbatu agar mewajibkan seluruh masyarakatnya untuk mengikuti program wajib belajar 13 tahun yang telah dicanangkan pemerintah pusat maupun daerah.
Langkah tersebut dilakukan Bupati dalam rangka mewujudkan generasi emas Kabupaten Labuhanbatu yang cerdas, sehat dan berkarakter serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan Desa titik khususnya pendidikan berkualitas.
Sebagai bentuk percepatan kesuksesan program pemerintah tersebut, Bupati Labuhanbatu melakukan MOU dengan seluruh kepala desa dan Lurah yang ada di Kabupaten labuhanbatu serta kepala sekolah PAUD/TK dan RA yang diselenggarakan di ruang data dan karya Kantor Bupati labuhanbatu Jalan SM Raja, Rantauprapat, Kelurahan Ujung Bandar, Kecamatan Rantau Selatan, Selasa 17/6/2025.
Menurut Bupati upaya ini tidak akan maksimal tanpa dukungan dan peran aktif dari para orang tua, " dari MOU ini saya minta kepada Kepala Desa dan Lurah agar berkolaborasi dengan para orang tua, kepala sekolah PAUD/ TK dan RA yang ada di wilayahnya masing-masing sehingga dapat meningkatkan angka partisipasi usia PAUD yang bersekolah sehingga tidak lagi anak usia PAUD yang tidak bersekolah". Harap Bupati.
Mengenai wajib belajar 13 tahun, ini adalah komitmen kita bersama untuk memastikan bahwa setiap anak di Labuhanbatu menyelesaikan pendidikan dari jenjang minimal 1 tahun PAUD atau TK, SD hingga SMA atau SMK.
" Tidak boleh ada lagi anak yang putus sekolah karena alasan ekonomi atau akses, pemerintah akan terus berupaya menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai, meningkatkan kualitas guru, serta memberikan berbagai program bantuan bagi siswa yang membutuhkan". Ujar Bupati.
Menurut dr. Maya, pendidikan adalah pondasi utama kemajuan suatu bangsa. Ia adalah investasi terbaik untuk masa depan, baik masa depan individu maupun masa depan daerah kita, kita semua memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan setiap anak di daerah ini mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas.
Saat ini kita dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan angka partisipasi siswa PAUD dan juga memastikan keberhasilan program wajib belajar 13 tahun: program ini merupakan pilar penting dalam upaya kita mencetak generasi labuhan batu yang cerdas, terampil, dan berdaya saing.
"Pendidikan Anak usia dini bukanlah sekadar tempat bermain, melainkan fase krusial dalam pembentukan karakter dan kemampuan dasar anak-anak". Sebut Bupati.
Dalam maklumatnya Bupati mendorong seluruh kepala desa dan kelurahan untuk memastikan setiap anak usia 3 sampai 6 tahun mendapatkan akses layanan PAUD yang inklusif, aman dan bermutu, bupati juga menginstruksikan kepada seluruh kepala desa dan kelurahan agar mengintegrasikan program PAUD ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran Desa termasuk melalui APBdes.
Selain itu bupati juga menegaskan untuk meningkatkan kolaborasi lintas sektor termasuk Dinas Pendidikan, dinas PMD TP. PKK, Himpaudi, IGTKI dan mitra pembangunan lainnya dalam mendukung layanan PAUD holistik, integratif serta menjamin keberlanjutan program PAUD melalui kebijakan regulasi dan dukungan anggaran yang berpihak pada anak usia dini dan pendidikan PAUD.
Di sisi lain mewakili kepala Desa dan Kelurahan se-kabupaten Labuhanbatu, Kepala Desa Pangkatan Rustam Effendi Ritonga dalam maklumatnya diantaranya berbunyi, siap mendukung program bunda PAUD Labuhanbatu dalam rangka penyelenggaraan PAUD yang inklusif dan bermutu di setiap desa serta meningkatkan angka partisipasi sekolah (APS) dengan melakukan pendataan anak usia 3 sampai 6 tahun yang belum mengakses layanan PAUD serta mendorong orang tua untuk menyekolahkan anak usia dini kesatuan PAUD terdekat.
Sementara Bunda Paud Nurlela Ritonga S.Pd, juga menyampaikan maklumatnya yang berisi diantaranya berkomitmen untuk memperluas akses layanan PAUD, mendorong seluruh Bunda PAUD kecamatan dan desa untuk aktif melakukan pendataan, mengajak seluruh kepala desa dan Lurah untuk mengintegrasikan program PAUD ke dalam perencanaan dan penganggaran Desa memperkuat kolaborasi lintas sektor dan menjadikan PAUD sebagai gerakan bersama.
Sebelumnya Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Abdi Jaya Pohan, SH, selaku panitia penyelenggara melaporkan tujuan diadakannya sosialisasi ini untuk mengembangkan kreativitas dan menstimulasi kognitif agar tingkat partisipasi PAUD semakin baik untuk kesiapan anak-anak kita memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Abdi mengajak seluruh orang tua untuk tidak ragu mendaftarkan putra-putrinya ke PAUD yang ada di lingkungan masing-masing, " Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu akan terus berupaya meningkatkan ketersediaan dan kualitas PAUD di seluruh pelosok" ujar Abdi.
Dalam MOU dan Sosialisasi tersebut para peserta mengikuti pemaparan dengan pemateri oleh Bapelitbang Zuhri SE , tentang temuan penelitian jumlah penduduk Labuhanbatu berusia 5 sampai 6 tahun yang mengikuti proses belajar di tingkat paud/TK Pada tahun 2023 yang berjumlah 18.986 anak dan tahun 2024 berjumlah 18.387, " ini merupakan peningkatan jumlah partisipasi masyarakat menyekolahkan anaknya pada usia dini, dan pada tahun ini saya berharap terus bisa meningkat, Ujarnya.
Dijelaskan Zuhri, pada tahun ini ada 4.814 anak yang mengikuti pendidikan RA dan 2.718 yang mengikuti pendidikan TK, semoga dengan dilaksanakannya MOU pada hari ini, partisipasi orang dapat terus meningkat untuk mendidik anak-anaknya sejak usia dini.
Turut hadir mendampingi Bupati Labuhanbatu pada penandatanganan MOU tersebut, Asisten I Setdakab Labuhanbatu Drs Sarimpunan Ritonga,M.Pd, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Abdi Jaya Pohan, SH, Kepala Dinas Kominfo Ahmad Fadly Rangkuti, ST,M.Kom, Kepala Dinas P3A Hj Tuti Novrida Ritonga, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Maznil Khairi, para camat, Lurah dan Kepala Desa se Labuhanbatu, kepala sekolah RA dan Paud, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.